Senin, 10 Oktober 2011

Mencari Hujan


Ketika awan mulai menampakkan sisi gelapnya, aku bertanya, "akankah kau turunkan hujan?"
Awan menjawab.. "bukan aku yang menurunkan.. aku pun tidak menurunkan.. Sebenarnya akulah sang hujan yang belum mencair."

Dan hujan pun mulai turun, karena dia terlalu tinggi aku bertanya pada kaki-kaki hujan, "kenapa kau turun dan membasahi duniaku?"
Hujan pun menjawab heran.. "Duniamu? haha.. Jangan tanyakan padaku.. Aku hanyalah air yang terjatuh begitu saja.."

Aku mulai mencari sang air dan bertanya, "apa kau bapaknya hujan?"
"Hujan? aku adalah hujan.." Air menjawab sinis..

Dari kutub utara kudengar bisikan.. "Akulah es.. Yang meleleh menjadi air dan kelak menjadi hujan.."
Segera kuberlari.. Mendaki gunung tertinggi dan menemui puncak es.. "Kau ibunya hujan?"
"Kau bertanya tentang salju?" dia bertanya kebingungan..

Sejenak kuperhatikan tanah merah yang bersedia menampung hujan, aku pun bertanya, "Hai tuan, mengapa hujan memukulimu?"
Tanah berseru.. "Entahlah.. aku hanya kaum rendahan.. Tanyakan pada yang bertahta di atas sana.."

Aku memandang lagit.. Biru, tapi suram.. Biru, tapi mendung.. Biru, tapi tak bercahaya.. Aku bertanya, "Langit.. mengapa ada hujan? Langit.. Siapa induk hujan? Langit.. Apakah engkau sumber hujan?"
"pertanyaan bodoh! mengapa tak kau tanyakan pada hujan?" timbal sang langit.

Dengan lesu aku kembali mencari kaki kaki hujan yang telah berpindah ke selatan.. Angin yang tak tahu perasaanku terus meniupkan awan yang membawa hujan menjauh.. aku mengeluh.. "Angin.. tidak bisakah kau berhenti sejenak? Biarkan aku bertemu dengan hujan.."
"Tidak.. inilah tugasku.. Hanya dia yang bisa mengehentikanku.." angin menjawab

Lari.. Lari.. Lari dan berlari... Hujan mulai terlihat aku mulai lelah.. Hujan mulai terkejar aku sudah di penghujung batas.. Hujan mulai terasa aku diam, tak sanggup. Aku berteriak pada hujan.. "Hujan! Kau mengerjaiku?"
Sekilas hujan menoleh dan tersenyum. "Tidak.. sebenarnya, apa maumu?"
Aku sendiri tak tahu mengapa aku mencari hujan..
Aku sendiri tak mengerti mengapa ingin bersama hujan..
Aku sendiri tak paham mengapa bertanya tentang hujan..
Aku sendiri tak bisa menjawab apa yang hujan tanyakan..
Dan akhirnya aku hanya bisa membiarkan hujan berlalu..
Menjauh..
Mungkin saat kutemukan jawabannya, akan kucari sang hujan..
Tunggu aku!

di-post-kan pertama kali di Facebook on Saturday, 09 January 2010 at 11:02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar