IMPIAN |
Saya yakin setiap orang memiliki impian, bedanya ada orang yang hanya bermimpi dan tidak melakukan apapun, dan ada orang yang berjuang keras untuk mewujudkan impian-impiannya. Saya ingin menjadi tipe orang kedua yang berjuang keras untuk mencapai impian terbesar saya, membangun sebuah Restoran Sugis yang memiliki cabang di seluruh negara Mungkin banyak orang yang memiliki impian untuk bekerja di suatu tempat atau perusahaan tertentu, begitu pun saya. Namun semuanya berubah sejak saya memutuskan bahwa saya akan membuka lapangan pekerjaan. Hal ini lebih menyenangkan karena saya dapat bermanfaat untuk orang lain. Alasan saya memilih restoran sebagai bidang bisnis saya adalah saya menyukai makanan, selain itu makanan adalah sumber pokok kebutuhan manusia, sehingga ini bisnis yang menjanjikan selama saya bisa mengolahnya dengan baik dan benar. Restoran saya akan berdiri di setiap negara dan mengenalkan makanan khas Indonesia terutama masakan Sunda-Bugis, dengan keunggulan pelayanan, kenyamanan tempat, dan ketersediaan fasilitas yang memadai, serta bisa memberikan kesejahteraan bagi karyawannya. Saya ingin restoran saya kelak menjadi acuan bagi restoran lain seperti McDonald yang sempat menjadi acuan restoran fast food sejak tahun 1950.
Tentu saja saya tidak sebatas bermimpi, saya memiliki motivasi tinggi untuk mewujudkan impian saya. Seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam hidupnya akan cenderung melakukan sesuatu setengah-setengah, bahkan dia enggan melakukan suatu pekerjaan yang tidak berhubungan dengan dirinya sendiri. Motivas menjadi penting karena motivasi adalah hal yang menyalurkan, mendukung, dan mendorong manusia untuk bekerja keras dan mencapai hasil yang optimal. Motivasi terbesar saya adalah menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan mengenalkan makanan khas Indonesia di dunia Internasional. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, mencipatkan lapangan pekerjaan menjadi sangat menyenangkan karena menjadikan diri saya bermanfaat untuk orang lain. Sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain, begitulah pepatah orang bijak. Selain itu, kecintaan saya terhadap Indonesia memotivasi saya untuk mengenalkan makanan khas Indonesia di dunia Internasional, sehingga bukan tingkat korupsinya yang terkenal, melainkan makanan khas-nya yang lezat.
Selain bisa memotivasi diri, saya harus mengenali diri saya sendiri. Seseorang yang hebat adalah orang yang bisa mengenal dirinya, musuhnya, dan area tempat dia bermain. Sebelum saya mengenal musuh saya (para pesaing di bisnis restoran) dan area tempat saya bermain (pasar), saya harus mengenal diri saya sendiri. Saya cukup mengenali diri saya sebagai seseorang yang begitu hidup, bersemangat, dan ceria. Saya selalu ingin membahagiakan orang lain, ini terbukti dari keinginan saya membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain dan membuat mereka bahagia. Saya pun menyenangi hal-hal baru dan menantang, sehingga bisa mendukung saya untuk berinovasi dalam berbagai resep masakan di Restoran saya kelak. Namun sikap inilah yang menyebabkan saya mudah bosan dan meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang belum terselesaikan. Dari sikap saya tersebut dapat disimpulkan saya seorang Sanguinis. Selain itu, saya selalu ingin tampil memimpin dan mengarahkan orang lain sesuai dengan keyakinan saya, hal ini penting dimiliki oleh pimpinan perusahaan, seperti halnya saya yang akan menjadi pimpinan bisnis Restoran Sugis, meskipun terkadang saya terkesan egois. Karena kecenderungan tersebut, saya sering disebut orang yang korelis. Kesimpulannya saya memiliki dua sifat yang dominan yaitu Sanguinis dan Korelis, yang bisa mendukung saya mewujudkan impian saya.
Bermimpi itu mudah, hal tersulit adalah mewujudkan impian tersebut. Tugas saya saat ini adalah menemukan cara untuk mewujudkan impian saya membangun Restoran Sugis di seluruh dunia. Menurut saya, hal terpenting dalam mewujudkan impian adalah kemauan, kerja keras, serta sikap pantang menyerah. Untuk memulai bisnis ini tentu saya harus memiliki kemauan kuat, seperti kata pepatah “There is will, there is a way”, dimana ada kemauan, saya yakin disana ada jalan untuk mewujudkan impian saya. Setelah itu diperlukan kerja keras saat bisnis akan dimulai, seperti memulai untuk mencari resep yang akan menjadi menu utama di Restoran Sugis, mencari karyawan yang dapat diajak bekerjasama, mencari investor yang mampu mendukung bisnis ini, mencari tempat yang strategis, dan masih banyak hal lainnya yang bisa didapatkan hanya dengan kerja keras. Kemudian, setelah bisnis ini berjalan, perlu sikap pantang menyerah, terutama ketika bisnis sedang mengalami masa kritis, jika saya menyerah di tengah jalan, selesailah sudah bisnis saya. Semua sikap di atas, saya anggap sebagai salah satu karakter wirausaha yang sangat penting untuk saya miliki, yaitu “Gigih”. Karakter ini akan membantu saya untuk memulai, menjalankan, mempertahankan, dan meningkatkan usaha Restoran Sugis.
Meskipun kelak saya menjadi orang yang gigih, saya pasti akan mengalami titik jenuh, dimana saya merasa bosan untuk melakukan sesuatu yang seharusnya saya lakukan dalam mencapai impian saya. Terkadang motivasi diri pun turun sehingga tidak membantu saya meningkatkan semangat kegigihan saya, sehingga saya memerlukan filosofi dan spirit kewirausahaan yang akan menjadi pengingat dan pegangan ketika saya sedang berada dalam kondisi yang buruk. Filosofi yang saya sukai adalah “Terimalah diri anda sebagaimana adanya, coba tekankan pada kekuatan-kekuatan anda dan kurangi kelemahan-kelemahan anda”. Dengan memegang teguh filosofi ini, saya akan kembali mengingat bahwa saya adalah seorang manusia biasa yang memilki kekuatan dan kelemahan, seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya. Saya bisa terus maju karena saya memiliki kekuatan yang mendukung impian saya, dan saya pun bisa mengurangi kelemahan saya dengan berbagai cara agar tidak menjadi penghalang langkah saya. Setelah itu saya perlu spirit entrepreneur yang dapat membantu saya kelak, yaitu “Sukses! Sukses! Sukses!”. Saya akan sukses kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun caranya. Inilah spirit yang saya butuhkan, sebuah kata yang singkat dan sederhana, namun bermakna luas.
Impian membutuhkan motivasi tinggi untuk mewujudkannya, serta kemampuan mengenali diri agar mengetahui kelemahan yang harus dihilangkan dan kekuatan yang dapat ditingkatkan untuk mencapai impian. Namun, tidak cukup hanya bermimpi, memotivasi diri, dan mengenali diri sendiri untuk merealisasikan semuanya, dibutuhkan karakter wirausaha yang gigih, serta pegingat seperti filosofi dan spirit entrepreneur agar memiliki pegangan dalam berusaha. Jika semua hal tersebut dilakukan dengan benar, impian sesulit apapun pasti akan tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar