Year: 2000
Film ini menceritakan mengenai tim football yang beranggotakan dua ras yang saling bermusuhan, yaitu ras kulit putih dan ras kulit hitam. Sepanjang film ini menceritakan bagaimana antar anggota yang berbeda ras saling membenci namun dengan metode kepemimpinan yang dilakukan pelatihnya, akhirnya mereka bisa menjadi tim yang kompak bahkan luar biasa dahsyat! :D
Yup analisis film ini lebih ditekankan kepemimpinannya karena sebenarnya ini tugas kuliah yang dikerjakan bareng fitri, lia, liseu, dan mutiara.
Bagaimana analisis kita? Cekidot!
1.
Karakter enam tokoh utama dalam film Remember the Titans dan pengaruhnya :
a. Herman Boone
Keras, tegas, namun punya
visi yang jelas. Aturan dan sikap yang dia terapkan memaksa tim agar bisa
sesuai dengan keinginannya “menang” dan “kompak”.
b. Bill Yoast
Seseorang yang sabar,
cerdas dan menghargai kemampuan orang lain. Dia bisa menempatkan seseorang yang
tepat dengan kemampuan yang tepat di posisi yang tepat, sehingga kemenangan tim
ada di tangan Titans.
c. Gerry Bartier
Seorang kapten yang
tegas, terbukti dengan sikapnya yang memberhentikan sahabatnya sendiri karena
permainannya kurang bagus. Keputusannya tepat, sehingga Titans bisa melangkah
lebih jauh lagi.
d. Julius Campbell
Seorang kulit hitam yang
setia kawan. Dia mau melakukan apapun demi kawannya dan hal inilah yang mebuat
tim menjadi lebih kompak.
e. Jerry ‘Rev’ Harris
Dia memiliki semangat
tinggi dan ceria, sehingga bisa mencairkan suasana tim. Tapi, dia sempat
membuat timnya hampir kalah karena keegosisannya, namun karena kemampuannya
dibutuhkan dan dia sudah menyadari kesalahannya, akhirnya dia diperbolehkan
bermain kembali dan menambah kekuatan tim.
f.
Ronnie ‘Sunshine’ Bass
Sosok pemain yang apa
adanya, tidak malu-malu, bisa diandalkan dan bisa mencairkan suasana tim.
Kedatangannya pada pertandingan pertama, membuat tim yang sempat tertinggal jauh
akhirnya bangkit lagi dan meraih kemenangan.
2. Gaya kepemimpinan Herman Boone
Menurut kami, gaya kepemimpinan
yang diterapkan oleh Herman Boone dalam mengatur timnya menjadi tim yang solid
yaitu gaya kepemimpinan campuran antara demokratis dan otoriter. Pada awalnya
Herman Boone bersikap sebagai seseorang yang diktator untuk meyatukan
keseluruhan anggota tim yang masih mempersoalkan perbedaan warna kulit. Jika ia
tidak bersikap keras, mereka tidak akan memaksakan diri untuk saling mengenal
anggota lainnya. Namun, di akhir cerita Herman bersikap demokratis dengan
menerima saran seperti dari coach Yoast dan Gerry Bertier demi perbaikan tim.
Herman mengubah gaya kepemimpinannya karena tiap anggota tim telah memahami
pentingnya kekompakkan tim.
3. Teknik Herman Boone untuk memaksa dan
memotivasi tim
Herman Boone
menggunakan cara yang ekstrem untuk memaksa dan memotivasi tim. Dia mengadakan
camp selama 2 minggu ala militer untuk melatih fisik dan mental mereka, memaksa
anggota tim yang saling bermusuhan tinggal sekamar agar saling mengenal, dia
juga melakukan ancaman (seperti, intensitas latihan ditambah jika ada anggota
tim yang tidak mengenal satu sama lain), dia menerapkan peraturan yang tegas
serta hukuman jika melanggarnya, serta memotivasi dengan cara yang unik.
Motivasi yang dilakukannya adalah membawa mereka semua ke kuburan tempat
dikuburkannya korban perang sipil di Amerika yang saling berperang dengan
saudaranya, dan seperti itulah keadaan tim pada saat itu, jika masih berperang
dan bertentangan, maka tim akan mati.
4. Sikap coach Youth
Alasan pertama coach Youth tidak mendukung Herman karena Herman
telah mengambil posisinya sebagai kepala coach, selain itu Herman dengan sikap
diktatornya yang dianggapnya terlalu sewenang-wenang membuatnya semakin tidak menyukai
Herman. Herman juga melatih anggota tim dengan keras dan memusatkan kekuatan
pada tim defense, sementara coach
Youth lebih cenderung mendukung tim offense.
Satu hal lagi yang membuat Bill Youth tidak mendukung Herman, dia
dipromosikan masuk Hall of Frame jika bisa membuat tim Titans kalah. Namun,
setelah melihat reaksi anaknya yang kecewa dengan permainan tim Titans di babak
final, akhirnya coach Youth membantu Herman untuk memenangkan tim, dengan
mengkolaborasikan kekuatan offense dan
defense.
5. Pelajaran terbesar yang diperoleh dari
film Remember the Titans
Perbedaan bukanlah suatu masalah yang harus diperdebatkan, bahkan
dimana ada perbedaan disanalah kita temukan kekuatan, karena masing-masing
perbedaan bisa saling melengkapi. Selain itu, terkadap sikap otoriter
diperlukan oleh seorang pemimpin jika anak buahnya tidak bisa diandalkan dan
sulit dikendalikan, namun jika mereka sudah mengerti peran masing-masing, maka
baiknya menggunakan sikap demokrasi.
6. Komentar anggota kelompok
a. Nur laili Fitriani Zaen : Film
bagus yang tidak hanya menekankan pada kemenangan semata, tetapi sesuatu yang
lebih berharga, seperti rasa persaudaraan, kekompakan tim, kejujuran dalam
bermain, dan lain sebagainya.
b.Triastuti Yuliani : Film yang
bukan sekedar menampilkan cerita, tapi juga fakta, bahwa sesuatu yang tak
mungkin bisa menjadi mungkin, asal mau berusaha.
c.Shofiatu Rahmah Sugis : Perbedaan
itulah kekuatan sebenarnya, dan hanya dimengerti oleh seorang pemimpin yang
menghargainya dan bisa menempatkan sikap sesuai kondisi demi tujuan tim. Film
yang luar biasa, kisah nyata yang luar biasa!
d.
Liseu : Filmnya bagus sangat
inspiratif dan saya mendapatkan banyak pelajaran dari sana
e. Mutiara
Rosalina Jewondari : Filmnya memberikan motivasi pada saya
Lagi iseng, eh nyangkut di sini. Ternyata dulu aku pernah nulis komentar gitu ya. *memanggil memori* *manggut-manggut*
BalasHapushahahaha.... kenangan lama ya? semester 3, bukan?
Hapus